Entah apa, bagaimana, dimana, kapan, siapa dan mengapa nama
ini muncul.
Tapi yang penulis tahu, bahwa saat itu ada teman (Mas
Haris) dari komunitas motor Win Plat N (Malang) mengajak beberapa teman untuk
mengecek jalur setelah beliau membuat jalur even yang nantinya dinamakan Winadi
Santoso. Saat itu yang datang ke perumahan joyogrand (rumah mah haris) adalah saya,
mas raden dan berapa teman yang lain yang nggak lebih dari 5 orang. Progres
hari itu adalah cheking jalur. Sempat terfikir saat itu sebuah tanya “kemana
yang lain?”. Tapi seperti biasa positif
dalam berpikir yang membuat kita tenang-tenang saja dan sebenarnya lebih enjoy,
he he he ... dan alhamdulillah meski tak seratus persen jalur tertandai tapi
setidaknya selama perjalanan yang hampir 85% offroad kami setidaknya sudah
dapat gambaran umum bahwa kegiatan ini bernuansa : kumpul – ngoffroad – dan makan
bontot. Selain itu “Gak melu, Ojo Getun” tercetus.
Benar saja, Minggu 23 April 2017, acara yang dibuat
sederhana menjadi lebih dari sekedar sederhana. Dengan model registrasi
‘bantingan’ minimal 5 ribu rupiah untuk karcis masuk wanawisata Bedengan Dau
Kotatif Batu ternyata pesertanya lebih dari 75 orang. Selain itu ‘bantingan’
doorprice untuk peserta yang ikutpun lumayan banyak.
Mengambil start di perumahan joyogrand, teman-teman winer
langsung disuguhi jalan desa berbatu dan beberapa spot masuk ke dalam sungai.
Hujan gerimis semalam juga menambah keseruan ngoffroad tipis-tipis ini. Jatuh
bangun lagi, terperosok bangkit lagi, ...


Hokyeaahh
BalasHapus