Senin, 13 Mei 2019

Win Saba Paran (Episode 1)


Kurang lebih 225 Winer yang datang. 74 sembako seberat kurang lebih 10 kg siap dibagikan. Mengambil titik kumpul sekaligus start di utara pasar Gedog turen koloni penggemar honda win 100 diberangkatkan dalam 4 gelombang.
Sebenarnya mulai pagi sudah ada beberapa winer yang sudah merapat akan tetapi gelombang kedatangan winer mulai meningkat menjelang pukul 11 siang. 
Mereka yang datang langsung registrasi mengisi daftar hadir plus mendapatkan 1 paket sembako bernomor dan kenang-kenangan (gantungan kunci + gelang + stikcer). Sembako bernomor ini digunakan untuk memudahkan pengelompokan.
Pukul 12.47 gelombang pertama yang berjumlah 11 orang berangkat. Didampingi 3 orang 'panitia'. Saya termasuk rombongan ini. Di'leader'i mas Kucing. 18 km aspal mulai dari Turen sampai pintu masuk PTPN yang terletak di timur kecamatan Harjokuncaran. Selanjutnya masuk ke areal PTPN yang tanaman produktifnya sebagian besar adalah kopi dan karet. Jalanan yang dilalui adalah jalan beraspal yang sudah rusak dengan bebatuan labil. Dilanjutkan dengan jalan berbatu. Mengasyikkan. Sedikit memacu adrenalin. Sesekali berhenti untuk menanti kawan2 yang tertinggal. Candaan dan sapaan segarkan suasana. 15 menit masuk ke pertigaan perkampungan. Rombongan ke 2 dan seterusnya mulai berdatangan. Koordinasi singkat. Komando setiap rombongan berjalan efektif sehingga saat setiap rombongan menuju ke titik sasaran pembagian tetap terkendali. Salut untuk 'panitia'. Pembagian sembako bernomor sangat efisien. 1 orang pendamping dari penduduk lokal dangan data yang akurat mempermudah skenario pembagian. Pemberi paket sembako adalah yang membawa. Sehingga hampir semua peserta mendapatkan kesempatan berinteraksi dengan penerima. Hmmm ...lagi2 saya salut.
Pukul 14.39 pembagian sembako di sektor 1 selesai. Perjalanan dilanjutkan. Ditengah perjalanan motor saya didahului oleh win merah bergambar kepulauan Indonesia. Hmmm ... Saya kenal dengan penunggangnya. Om Sovan Drajat salah satu master track Indonesia yang juga penyuka Honda Win. Dibelakangnya sepeda putih yang juga saya kenal. Mas Gowank yang membonceng putranya Mas Titut Hayomi yang juga membawa sepeda win sendirian. Sedikit berpacu dengan mereka. Masjid Al Islah tempat pemberhentian terakhir.

Puluhan win terparkir rapi di halaman masjid. Kedatangan saya tepat dengan "manjingnya" sholat ashar. Sholat ditunaikan berjamaah. Menunggu buka puasa masih lama. So ... Jelajah alam adalah alternatif kegiatan yang cukup menantang. Puncak 76 tujuannya. Berbekal rowing putih yang dibuat oleh panitia, puluhan sepeda win 100 menelusuri jalan tanah di sela2 pepohonan. Jalanan berkelok menanjak sedikit licin. 10 menit sudah sampai di titik 76. Win 100 saya naikkan melalui jalan setapak. Lumayan curam. Tembus di puncak brak hantu 76. Sepeda saya putar kembali turun. Di tempat yang agak datar sepeda saya parkir. Beberapa teman merapat. Bersenda gurau, banyak bercerita, sedikit berkhayal, kirim kabar mengisi waktu. Menyaksikan manikmati alam tak pernah membuat bosan. Angin segar beraroma cengkeh penghangat suasana.





16.49 matahari mulai menguning. Sangat indah. Waktunya kembali ke pemberhentian terakhir. Adzan berkumandang. Alhamdulillaah. Semuanya berjalan lancar. Hidangan takjil kolak pisang kolang kaling penyegar kerongkongan. Selepas maghrib. Nasi bungkus urap daun pepaya berlauk ikan laut beserta renyah kerupuk. Sederhana tetapi sehat. Kopi panas dan teh hangat. Mantaps. Lagi2 salut untuk 'panitia'. Menjelang isya. Berangsur2 para pecinta Win 100 yang ikut Saba Paran meninggalkan pemberhentian terakhir. Selepas isya rombongan terakhir meninggalkan pelataran masjid tetapi masih ada beberapa 'panitia' yang tinggal untuk pamit kepada penduduk PTPN Pancursari. Perjalanan pulang dimulai. Masih melewati jalan yang sama saat kedatangan. Menembua kegelapan malam melewati perkebunan. Jalan beraspal ... dan terhenti lagi saat seekor Win 100 sepertinya ngambek. 2 mekanik ikut berhenti. Sang master track pun berhenti. Persaudaraan. Bercerita lagi ... Bercanda lagi ... dan lagi. Malam semakin larut. Bulan mulai tersenyum. Roda-roda tetap berputar dan kadang berhenti. Kaki-kaki tetap melangkah dan kadang berhenti. Cerita telah terukir indah. Harapan tetap terpahat. Doa tetap terpanjat "semoga semuanya menjadi amal ibadah yang diterima Sanh Kuasa". Maka sebelum terlelap kupatrikan dihati sabda ilahi "MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANA YANG PANTAS KAU DUSTAKAN".

Special thanks to:
Winer paran paran (masel)/ RDP dkk.
Semua penunggang win 100
Warga PTPN Pancursari

Note.
Yang saya tulis hanya setitik cerita diantara ribuan cerita yang tercipta saat kegiatan berlangsung. Jika ingin lebih banyak tahu ceritanya ikuti FB Win Plat N.



4 komentar:

Saba Paran (episode #2)

Ahad, 19 Mei 2019 Salam mcb 97cc!! Mungkin masih belum hilang ingatan keseruan nge-win bareng seminggu sebelumnya melewati pe...